|
Luna Torashyngu - Mawar Merah Matahari |
Nagoya, Jepang
Lonceng tanda jam pelajaran telah berakhir berbunyi. Ratusa siswa SMA Kawamai berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Seorang gadis remaja berjalan pelan menuju gerbang sekolah. Wajahnya yang cantik menunduk, hingga tertutup rambutnya yang panjang terurai.
"Azuka!"
Panggilan itu membuat si gadis menoleh. Seorang gadis lain berambut dikepang dua dan seorang pemuda berbadan tinggi besar dan berjaket kulit menghampirinya.
"Hai, Rue...," sapa Azuka.
"Hai..." Gadis yang dipanggil Rue itu membalas.
"Kau pulang naik apa?" tanya Rue.
"Seperti biasa, naik bus," jawab Azuka.
"Sebaiknya kau pulang bersama kakakku saja. Biar dia mengantarmu dengan motor," kata Rue sambil melirik pemuda yang disebelahnya yang ternyata kakaknya.
"Kau sendiri?" tanya Azuka.
"Aku bisa pulang naik busa atau taksi."
Azuka menatap Rue dan kakaknya.
"Terima kasih, tapi aku tidak mau merepotkan. Aku naik bus saja," kata gadis itu kemudian.
"Azuka..."
Rue menarik tangan Azuka, agak menjauh dari kakaknya.
"Orang yang kau bilang selalu menguntitmu... dia masih ada?" tanya Rue dengan suara lirih.
"Entahlah. Aku tidak melihatnya saat berangkat sekolah tadi pagi. Mudah-mudahan dia sudah pergi," jawab Azuka.
"Yuchi adalah juara karate di kampusnya. Dia bisa melindungimu dari penggemar gelapmu," ujar Rue mempromosikan kakaknya.
"Terima kasih. Tapi sungguh, aku tidak apa-apa. Aku naik bus saja."
"Sungguh?"
"Iya. Lagi pula kalau ada apa-apa, aku bisa lari ke kantor polisi terdekat atau tempat yang aman. Aku kan juara lari di kelas."
Baca selengkapnya disini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar