|
Orizuka - The Truth about Forever
|
Neighbour from Mars
Kereta jurusan Jakarta- Yogya berjalan tenang di antara persawahan. Di dalam kereta itu, seorang cowok berumur dua puluh tahun tertidur dengan mulut separuh terbuka. Suara dentum dentum keras terdengar dari headphone besar yang merosot dari telinganya dan malah melingkari lehernya.
Seorang anak perempuan menatap wajah cowok di depannya itu dengan cermat. Ibu dari anak perempuan itu juga sedang terkantuk-kantuk. Anak perempuan itu bangkit dan mendekati cowok di depannya. Dia memperhatikan iPod yang ada di tangan cowok itu, lalu menjulurkan tangan, bermaksud menyentuhnya.
"Jangan!" seru cowok itu, membuat anak perempuan itu tersentak kaget. Namun, mata cowok itu masih terpejam. Rupanya, dia hanya mengigau.
Anak perempuan itu menghela napas lega, lalu kembali menjulurkan tangannya. Tiba-tiba, cowok iti bergerak gelisah.
"Jangan! Lepasin gue!! JANGAN!!!" seru cowok itu.
Si anak perempuan terlonjak kaget dan akhirnya jatuh terduduk dengan wajah pucat pasi.
"Ada apa?" kata ibu dari anak itu. Rupanya ibu itu terbangun karena teriakan keras si cowok.
"Ada apa, Lani?"
Anak perempuan bernama Lani itu dengan segera menangis, lebih karena kaget. Ibu si anak menenangkannya, lalu melirik tajam ke arah cowok tadi.
Yogas, si cowok tadi, masih terlalu kaget dengan mimpinya. Mimpi buruk yang sudah sekian tahun mengganggunya. Yogas menyeka keringat dingin yang mengalir deras di wajahnya, lalu menatap si ibu yang juga menatapnya tajam.
"Oh. Maaf, Bu," kata Yogas setelah melihat Lani masih terisak meski dia tak tahu persis apa kesalahannuya.
Si ibu tidak begitu peduli dengan permintaan maaf Yogas, bahkan membuang muka. Yogas menggigit bibirnya merasa bersalah, lalu membetulkan duduknya. Setelah memastikan si ibu tidak kembali menatapnya, Yogas membuang pandangannya ke luar jendela. Kereta masih melintasi persawahan.
Yoga menghela napas berat mengingat mimpinya tadi. Tanpa sadar, tangannya mencengkeram lengan kirinya erat.
Baca selengkapnya disini :
Orizuka - The Truth about Forever
Tidak ada komentar:
Posting Komentar