Maria A. Sardjono - Istana Emas |
Maria A. Sardjono - Istana Emas
Sebagai gadis yang dibesarkan dalam keluarga sederhana penuh dengan kehangatan cinta, Retno merasa amat prihatin melihat kejanggalan-kejanggalan yang disaksikannya di rumah besar dan mewah milik Yanti, sahabat karibnya.
"Istana emas", demikian ia menamai rumah itu, penuh dengan basa-basi, kaku dan terlalu banyak formalitas yang menurutnya sama sekali tak perlu. Retno tahu, penyebab situasi tak menyenangkan itu adalah Mas Yoyok, suami Yanti. Meskipun masih muda, sikap laki-laki itu sangat bossy, otoriter, dan tak suka dibantah. Retno sudah tidak menyukainya sejak awal mengenalnya. Terlebih karena Aryanti, sahabatnya yang periang, hidup tertekan di bawah dominasi sang suami.
Keprihatinan dan ketidaksukaan Retno menjadi amarah saat Yanti sakit keras. Tanpa merasa takut, ia menegur Mas Yoyok agar lebih mencintai dan memperhatikan istrinya. Tanpa segan pula ia mengecam sikap otoriter lelaki itu.
Namun nasib yang tak terelakkan justru membawa Retno harus berada di dalam istana emas itu setelah sahabatnya meninggal. Almarhumah Yanti menitipkan suaminya kepadanya. Sejak itu, konflik batin menerjang masuk dalam kehidupan Retno, karena seiring berjalannya waktu dan di balik kebenciannya terhadap Mas Yoyok, pelan-pelan benih-benih cinta terhadap lelaki itu tumbuh dengan subur di hatinya.
Baca selengkapnya disini :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bagussss...
BalasHapusBagaimana bacanya
HapusSip... Buat lagi dong karangan Maria a sardjono yg lain... Maturnuwun..
BalasHapus